MADRID--Real
Madrid berpeluang mengakhiri musim ini dengan menggondol dua trofi
juara. Kemenangan 2-1 atas Barcelona di partai El Clasico akhir pekan
lalu bisa dikatakan membuat raksasa Ibu Kota Spanyol itu diambang gelar
juara La Liga Spanyol yang selama ini dikuasai Barca.
Selain trofi La Liga, klub berjuluk Los Merengues ini memiliki pula
kans merebut trofi Liga Champions yang juga dipegang Barca. Tapi mereka
lebih dulu harus bisa mengalahkan Bayern Munich di Santiago Bernabeu,
Kamis (26/4/2012) dini hari WIB.
Dan saat ini Madrid memiliki semua yang dibutuhkan untuk bisa jadi
juara Liga Champions. Modal paling berharga mereka adalah kesuksesan
mengalahkan Barca di kandang lawan. Ini bisa jadi tolok ukur bila Madrid
layak pantas menyandang gelar juara Eropa.
Kenapa patokannya Barca? Karena hanya Barca yang selama ini yang
selalu menjadi mimpi buruk Madrid untuk mencapai kesuksesan. Kemenangan
lalu, bisa dipastikan moral penggawa Mourinho ini melambung tinggi dan
ini bisa berbahaya bagi Bayern.
Tapi siapa sangka, justru semangat itulah yang diharapkan Bayern
dimiliki lawannya. Pimpinan Bayern, Karl-Hienz Rummeniegge, berharap
Bernabeu bakal jadi neraka bagi timnya.
Ia meyakini pelatih Bayern, Jupp Heynckes, akan lebih memilih
menerapkan pola menyerang ketimbang membiarkan lawan yang lebih dulu
mengambil insiatif menyerang.
“Kami sangat hormat pada Real, tapi kami tak takut. Kami bahkan
mengharapkan neraka di Bernabeu,” ungkap Rummeniegge, seperti dilansir
soccernet.espn.go.com, Selasa (24/4/2012) WIB.
“Gol di pengujung laga memberikan kami sedikit keunggulan, tapi tetap
akan sangat sulit. Kami harus konsentrasi penuh dan tampil sempurna di
lini pertahanan,” sambungnya.
“Kami harus berusaha mencetak gol. Bertahan akan percuma melawan tim yang memiliki daya gempur hebat,” lanjut dia.
Kemenangan bakal membawa Bayern menjadi klub pertama yang memainkan
laga di final Liga Champions di kandang setelah AS Roma di 1984.
“Tentu saja , itu (tampil di final) impian kami. Kami akan melakukan
apa saja untuk mewujudkannya. Akan fanstastis bila kami meraih titel
juara Liga Champions di rumah sendiri,” pungkasnya.
Sementara bagi manajer Madrid, Mourinho, laga ini merupakan
peluangnya untuk merebut gelar juara Liga Champions untuk kali ketiga
bersama tiga tim berbeda. Ia pernah merebutnya bersama Porto di 2004 dan
Inter Milan di 2010 yang kala itu sukses menyingkirkan Bayern di final
dengan skor 2-0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar